Analisis Risiko pada Perbaikan Single Point Mooring: Pendekatan Confined space Risk Analysis dan Bow-Tie Analysis

Authors

  • Samudra Widad Prima Pratama Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Author
  • Mey Rohma Dhani Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Author
  • Arief Subekti Politeknik Perkapalan Negeri Surabaya Author

Keywords:

Confined space, Bow-Tie Analysis, Single Point Mooring

Abstract

Proses pembongkaran muatan kapal tanker memerlukan struktur terapung yang disebut Single Point Mooring (SPM). Struktur ini berdiameter 10 meter dan tinggi 4,5 meter, serta memiliki manhole berdiameter 60 cm sebagai akses masuk untuk keperluan perbaikan. Karena tidak dilengkapi ventilasi dan memiliki akses terbatas, SPM dikategorikan sebagai ruang terbatas (confined space). Aktivitas perbaikan di dalam SPM mengandung risiko tinggi yang dapat membahayakan keselamatan pekerja. Risiko-risiko tersebut meliputi bahaya ergonomik, fisik, mekanik, jatuh dan tergelincir, biologis, kimia, serta atmosferik. Sebelumnya, identifikasi bahaya telah dilakukan perusahaan menggunakan metode HIRADC dan JSA, namun pendekatannya masih bersifat umum dan belum mendalam. Terdapat insiden kecelakaan di ruang terbatas pada salah satu proyek galangan kapal, yang menyebabkan seorang pekerja terluka akibat terkena pecahan gerinda. Hal ini menunjukkan bahwa meskipun telah dilakukan identifikasi awal, kecelakaan masih dapat terjadi, terutama pada area dengan kondisi khusus seperti confined space. Oleh karena itu, diperlukan analisis risiko yang lebih spesifik. Metode Confined space Risk Analysis (CSRA) mampu mengidentifikasi bahaya berdasarkan tujuh kategori risiko confined space. Sementara itu, Bow-Tie Analysis dapat digunakan untuk menggali penyebab dasar serta konsekuensi dari risiko, dan menyediakan langkah mitigasi yang lebih efektif guna meningkatkan keselamatan kerja serta mencegah kecelakaan serupa di masa mendatang. Dari hasil penelitian potensi bahaya dan tingkat risiko yang tertinggi yaitu pada tingginya kadar gas berbahaya yang melebihi nilai ambang batas dengan nilai risk assesment mencapai 12 dan termasuk dalam significant risk. Sehingga peneliti memberikan rekomendasi rekayasa teknik, administratif, dan penggunaan APD salah satunya SCBA (Self-Contained Breathing Apparatus).

Published

2025-10-28